Table of Contents

Penyakit-Penyakit yang Menyerang Perkebunan Sawit

tanaman kelapa sawit juga rentan terhadap berbagai penyakit yang dapat mengurangi produktivitas dan kualitasnya
Penyakit-Penyakit yang Menyerang Perkebunan Sawit

Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang penting bagi Indonesia. Kelapa sawit memiliki banyak manfaat, seperti bahan baku minyak goreng, sabun, kosmetik, biodiesel, dan lain-lain. 

Namun, tanaman kelapa sawit juga rentan terhadap berbagai penyakit yang dapat mengurangi produktivitas dan kualitasnya. Penyakit-penyakit yang menyerang tanaman kelapa sawit dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti virus, bakteri, jamur, nematoda, serangga, dan faktor lingkungan. 

Berikut adalah beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman kelapa sawit, beserta penyebab, gejala, dan cara pengendaliannya.

Penyakit Busuk Pangkal Batang

Penyakit busuk pangkal batang merupakan salah satu penyakit yang paling merugikan bagi tanaman kelapa sawit. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Ganoderma sawit, yang masuk ke dalam tanaman melalui luka akar atau pangkal batang. Jamur ini menghancurkan jaringan kayu dan mengganggu aliran air dan hara dalam tanaman. Gejala penyakit ini antara lain adalah:

  • Daun menguning dan mengering, mulai dari daun yang paling tua hingga yang paling muda.
  • Pangkal batang membusuk dan berwarna coklat kehitaman, dengan adanya bercak putih atau merah jambu.
  • Akar mati dan rapuh, dengan adanya miselium jamur berwarna putih atau coklat.
  • Pada tahap lanjut, dapat terbentuk tubuh buah jamur berbentuk kipas atau payung di pangkal batang.

Cara pengendalian penyakit busuk pangkal batang adalah sebagai berikut:

  • Mencegah luka pada akar atau pangkal batang saat penanaman, pemeliharaan, atau pemanenan.
  • Membersihkan dan mensterilkan alat-alat yang digunakan untuk memotong atau mengangkat tanaman yang sakit.
  • Membuang tanaman yang sakit dan membakarnya, serta membersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman yang sakit.
  • Menanam tanaman penutup tanah, seperti legum, untuk mengurangi pertumbuhan jamur di tanah.
  • Menggunakan varietas tanaman yang tahan terhadap penyakit ini, seperti varietas Deli x Ghana atau Deli x Nigeria.
  • Melakukan pemupukan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
  • Melakukan pengairan yang cukup dan menghindari genangan air di lahan.

Penyakit Kuning Lethal

Penyakit kuning lethal merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Cadang-Cadang yang ditularkan oleh serangga penghisap, seperti kutu daun, kutu putih, dan trips. Virus ini menginfeksi jaringan pembuluh tanaman dan menghambat aliran air dan hara. Gejala penyakit ini antara lain adalah:

  • Daun menguning dan mengering, mulai dari daun yang paling muda hingga yang paling tua.
  • Daun yang mengering berjatuhan dan meninggalkan tangkai daun yang panjang dan runcing.
  • Batang tanaman menjadi kurus dan pendek, dengan ruas-ruas yang rapat.
  • Buah tidak terbentuk atau tidak berkembang dengan baik, berukuran kecil dan berwarna coklat.

Cara pengendalian penyakit kuning lethal adalah sebagai berikut:

  • Menggunakan bibit yang bebas dari virus, yang berasal dari sumber yang terpercaya dan bersertifikat.
  • Membasmi serangga penghisap yang menjadi vektor virus, dengan menggunakan insektisida yang sesuai atau dengan melepaskan musuh alami, seperti predator atau parasitoid.
  • Membuang tanaman yang sakit dan membakarnya, serta membersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman yang sakit.
  • Menanam tanaman yang tahan terhadap virus, seperti varietas Tenera atau Pisifera.
  • Melakukan pemupukan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
  • Melakukan pengairan yang cukup dan menghindari kekeringan.

Penyakit Layu Bakteri

Penyakit layu bakteri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum, yang masuk ke dalam tanaman melalui luka akar atau pangkal batang. Bakteri ini menginfeksi jaringan pembuluh tanaman dan mengeluarkan zat racun yang merusak sel-sel tanaman. Gejala penyakit ini antara lain adalah:

  • Daun layu dan menguning, mulai dari daun yang paling tua hingga yang paling muda.
  • Pangkal batang membengkak dan berwarna coklat kehitaman, dengan adanya lendir berwarna putih atau kuning.
  • Akar mati dan berwarna coklat, dengan adanya lendir berwarna putih atau kuning.
  • Pada tahap lanjut, tanaman roboh dan mati.

Cara pengendalian penyakit layu bakteri adalah sebagai berikut:

  • Mencegah luka pada akar atau pangkal batang saat penanaman, pemeliharaan, atau pemanenan.
  • Membersihkan dan mensterilkan alat-alat yang digunakan untuk memotong atau mengangkat tanaman yang sakit.
  • Membuang tanaman yang sakit dan membakarnya, serta membersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman yang sakit.
  • Menanam tanaman penutup tanah, seperti legum, untuk mengurangi pertumbuhan bakteri di tanah.
  • Menggunakan varietas tanaman yang tahan terhadap penyakit ini, seperti varietas Deli x La Me.
  • Melakukan pemupukan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
  • Melakukan pengairan yang cukup dan menghindari genangan air di lahan.

Penyakit Busuk Buah

Penyakit busuk buah merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur Phytophthora palmivora, yang masuk ke dalam buah melalui luka atau retakan pada kulit buah. Jamur ini menghancurkan daging buah dan mengeluarkan zat racun yang merusak biji. Gejala penyakit ini antara lain adalah:

  • Buah berubah warna menjadi coklat kehitaman, dengan adanya bercak putih atau merah jambu.
  • Buah membusuk dan berbau busuk, dengan adanya miselium jamur berwarna putih atau coklat.
  • Biji berubah warna menjadi coklat kehitaman, dengan adanya bercak putih atau merah jambu.
  • Biji membusuk dan berbau busuk, dengan adanya miselium jamur berwarna putih atau coklat.

Cara pengendalian penyakit busuk buah adalah sebagai berikut:

  • Mencegah luka atau retakan pada kulit buah saat penanaman, pemeliharaan, atau pemanenan.
  • Membersihkan dan mensterilkan alat-alat yang digunakan untuk memetik atau mengangkat buah yang sakit.
  • Membuang buah yang sakit dan membakarnya, serta membersihkan lahan dari sisa-sisa buah yang sakit.
  • Menanam tanaman yang tahan terhadap penyakit ini, seperti varietas Dura atau Tenera.
  • Melakukan pemupukan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
  • Melakukan pengairan yang cukup dan menghindari kelembaban yang berlebihan di lahan.

Demikianlah artikel mengenai penyakit-penyakit yang menyerang perkebunan sawit. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.

Article Tags
Article Category

Leave a Reply